Apakah Doa Pada Shalat Fajar Itu Mustajab?
APAKAH DOA PADA SHALAT FAJAR ITU MUSTAJAB?
Pertanyaan:[1]
Apakah doa pada shalat Fajar itu mustajab? Doa apakah yang direkomendasikan kepada kami untuk kami baca? Jazakumullah khairan.
Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah menjawab:
Doa dalam sujud lebih diharapkan untuk dikabulkan, baik pada shalat Fajar (shalat Shubuh) maupun selain selain shalat Fajar. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam hadits shahih:
فَأَمَّا اَلرُّكُوعُ فَعَظِّمُوا فِيهِ اَلرَّبَّ , وَأَمَّا اَلسُّجُودُ فَاجْتَهِدُوا فِي اَلدُّعَاءِ , فَقَمِنٌ أَنْ يُسْتَجَابَ لَكُمْ
Adapun ruku’, maka agungkanlah Rabb di dalamnya; adapun sujud maka bersungguh-sungguhlah kalian dalam berdoa. Karena itu layak dikabulkan untuk kalian. [HR. Muslim]
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ
Keadaan yang paling dekat dari seorang hamba kepada Rabbnya adalah tatkala ia sujud; maka perbanyaklah doa (di dalamnya). [HR. Muslim]
Begitu pula di akhir tahiyyat. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda ketika mengajarkan tahiyyat kepada Ibnu Mas’ud Radhiyallahu anhu :
ثُمَّ يَتَخَيَّرُ مِنْ الدُّعَاءِ أَعْجَبَهُ إِلَيْهِ فَيَدْعُو
Kemudian ia bisa memilih doa yang paling berkesan baginya, lalu ia berdoa (dengannya). [HR. Al-Bukhâri]
Dalam lafaz lain: “Kemudian ia memilih permohonan (permintaan) yang ia kehendaki.
Ini mencakup shalat yang lima, tidak hanya khusus untuk shalat Fajar saja (Shalat Shubuh). Begitu pula dengan doa di antara dua sujud.
Maksudnya, yang disyariatkan bagi Mukmin adalah agar ia berdoa dalam shalatnya, saat sujudnya, saat duduk antara dua sujud, di penghujung tahiyyat.
Di antara dua sujud, bisa berdoa dengan membaca:
رَبِّ اغْفِرْ لِي رَبِّ اغْفِرْ لِي
Wahai Rabbku! Ampunilah aku! … Wahai Rabbku! Ampunilah aku! [HR. An-Nasa’i dan Ibnu Majah]
Ia bisa menambahkan dengan doa:
اَللَّهُمَّ اِغْفِرْ لِي , وَارْحَمْنِي , وَاهْدِنِي , وَعَافِنِي , وَارْزُقْنِي
Ya Allâh! Ampunilah aku, rahmatiku aku, beri aku petunjuk, beri aku keselamatan, dan beri aku rezeki. [HR. Abu Daud, at-Tirmidzi, Ibnu Majah]
Akan tetapi yang wajib adalah membaca doa berikut ini sebanyak sekali ketika duduk diantara dua sujud:
رَبِّ اغْفِرْ لِي اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي
Bacaan selanjutnya, yang kedua dan ketiga, hukumnya sunnah.
Di dalam sujud membaca doa yang mudah baginya, demikian pula di penghujung tahiyyat. Di antara doa yang dibaca Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sujud Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لي ذَنْبِي كُلَّهُ : دِقَّهُ وَجِلَّهُ ، وَأَوَّلَهُ وَآخِرَهُ ، وَعَلاَنِيَتَهُ وَسِرَّهُ
Ya Allâh! Ampunilah dosaku semuanya, baik dosa yang kecil-kecil maupun yang besar, baik dosa yang di awal-awal maupun di akhir, dosa yang dilakukan dengan terang-terangan maupun yang sembunyi-sembunyi. [HR. Muslim, Abu Daud]
Dan di antara doa yang agung:
اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Ya Allâh! Sesungguhnya Engkau Maha Pemberi maaf, mencintai maaf, maka maafkanlah aku. [HR. Ahmad dalam Musnadnya dari hadits Aisyah no. 24856 dan at-Tirmidzi, no. 3513]
Demikian pula doa:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ, وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ
Ya Allâh! Sungguh aku memohon kepada-Mu ridha-Mu dan Surga; dan aku berlindung kepada-Mu dari murka-Mu dan neraka.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ
Ya Allâh! Sungguh aku meminta kepada-Mu surga dan apa-apa yang mendekatkan ke sana; baik berupa ucapan maupun amalan. Dan aku berlindung kepada-Mu dari nereka, dan apa-apa yang mendekatkan ke sana; baik berupa ucapan maupun amalan. [HR. Ahmad dari hadits Sa’d bin Abi Waqqash, no. 1486, Ibnu Majah, no. 3846]
Juga:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالسَّدَادَ
Ya Allâh! Sungguh aku memohon kepada-Mu petunjuk dan kelurusan. [HR. Muslim]
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى
Ya Allâh! Sungguh aku meminta kepada-Mu petunjuk, ketakwaan, kesucian dan kekayaan. [HR. Muslim]
Ini semua adalah doa-doa agung. Begitu pula doa:
اللَّهُمَّ أَلْهِمْنِي رُشْدِي وَأَعِذْنِي مِنْ شَرِّ نَفْسِي
Ya Allâh, bimbing aku menuju petunjuk, dan lindungi aku dari buruknya diriku. [HR. At-Turmudzi]
Ya Allâh jaga aku dari kekikiran diriku, ya Allâh perbaikilah hati dan amalku; beri aku taufik dalam agamaku, Ya Rabbi tambalah ilmu untukku.
Begitu pula doa-doa lain yang sesuai.
Wallâhu ‘alam
[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 11/Tahun XXI/1439H/2018M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196. Kontak Pemasaran 085290093792, 08121533647, 081575792961, Redaksi 08122589079]
_______
Footnote
[1] Fatawa Nur ala ad-Darb Syaikh Abdul Aziz Bin Baz 9/ 18.
Artikel asli: https://almanhaj.or.id/11417-apakah-doa-pada-shalat-fajar-itu-mustajab.html